Pastinya!
Semua juga tau kalo negara satu ini hampir tidak memiliki hasil bumi
memadai..as long as I know…if we don’t want to admit that there’s no natural
source to be explored to. Beda sama Indonesia tercinta ini yang penuh dengan
hasil bumi berlimpah…tapi kasihan eh kasihan…kenapa kita-kita ini belom bisa
hidup makmur sejahtera seperti negara tetangga kita yang satu ini, masih ada
aja saudara-saudara kita di sini yang masih mikir besok bisa makan apa enggak,
poor thing! Pemimpin Singapore mampu mengubah ketidak beruntungan menjadi sumber
pemasukan luar biasa dengan memikirkan apa yang mereka punya dan apa yang mereka
tidak punya. Berangkat dari situ dan menyadari bahwa lokasi lah yang menguntungkan
mereka, maka mereka berhasil membranding image negaranya dan terjual laris
manis ke seluruh jagat sebagai salah satu tujuan wisata belanja dunia. Hebat!
Our main problem menurut saya cenderung ke mental para aparatur negara
kita yang punya gaya berpikir bukan seperti seorang negarawan.
Kapan ya kita punya pemimpin lagi kayak pemimpin-pemimpin kita di masa lalu,
seperti Bung Karno, Bung Hatta, Bung Tomo, H.Cokroaminoto, Douwess Dekker, Ibu
Kartini, Ibu Dewi Sartika, Teuku Umar, Tjut Nyak Dien, I Gusti Ngurah Rai, Pattimura,
mereka menempatkan rakyat didepan terlebih dahulu dari pada diri mereka
sendiri. Banyak dari mereka yang sama sekali gak merasakan priviledge sebagai
pahlawan seperti yang seharusnya mereka terima atas sumbangsih mereka. Sampai
kapanpun saya akan selalu menaruh hormat setinggi-tingginya pada mereka yang
saya sebutkan diatas baik yang tidak sempat saya sebutkan karena keterbatasan
waktu dan media. Y’all had done a pretty….pretty...pretty good job my heros!
Emang sih di Singapura juga kita gak bisa bilang kalo penduduknya gak
pernah puyeng mikirin living cost, mereka pun pusing 7 keliling lho kalo udah
bicara tentang tempat tinggal. Rumah, tanah, kontrak rumah, sewa rumah itu
mahalnya S-E-L-A-N-G-I-T. Orang berada memilih tinggal di Condominium dan yang
kelas rakyat di HBD flat, namun dengan fasilitas yang baik. Biarpun demikian
pada intinya.. they are also strunggling in paying or renting their house. Good
news-nya mereka masih bisa tahu bahwa besok pasti mereka bisa makan, they don’t
really bother about their daily expenses about what to eat, what to wear.
Disamping perumahan, mobil juga mahal pisan disana, jangan pernah
ngebayangin kamu bisa muter-muter blok dengan mobil pribadi kamu kalo kamu
bukan orang kaya banget soalnya biaya importnya aje gile mahal, beloman lagi
kudu punya certificate of entitlement plus seabrek peraturan dalam hal mengendarai
mobil seperti ujian teori dan praktek, fyi gagang setir mereka di sebelah kiri
ya. Untunglah mereka punya MRT dan
angkutan bus yang murmer tapi nyaman dengan 1 Sing Dollar kamu bisa
kelalang-keliling dengan menggunakan pre-paid card EZ link atau option lain
bisa pake flashpay card. Taxi juga gak mahal disana jadi bisa jadi alternative sarana
transportasi. Banyakan juga sopirnya orang yang udah setengah bayaan jadinya
kita berasa aman di setirin orang yang menyetir tanpa sradak-sruduk ala
kebanyakan pengemudi khas anak muda yang sedang bengal-bengalnya saat naik metromini
dan kopaja di Jakarta.
Bicara soal tingginya living cost, biaya hidup mereka ada di rank #7
di index biaya hidup seluruh dunia, San Francisco aja berada dua level
dibawahnya yaitu rank#9…memang New York masih lebih mahal dari Singapore yaitu
di posisi rank#5. Style kehidupan disana lebih condong westernnya dibanding
asiannya.
Kalo orang Bule sih cenderung lebih suka ya tinggal di Singapore di
banding di negara asia tenggara lainnya kalo me-refer keteraturan negara itu, tempat
perbelanjaan? Everywhere, keamanan mantap, masalah food? Singapore itu surganya
segala jenis makanan, east-meets-west, fusion, tradisional apa aja ada, food court
bertebaran dimana-mana mulai dari tipe street food, junk food, slow cooked food…just
name it..apa aja..and the price may vary…kalo mo harga nyungsep ya di
street food tapi keringetan tanggung sendiri, mo nyaman ber ac ya di resto fine
dining…the choice is yours. Sebagai center dari southeast asia traveling point,
beruntungnya kita juga bisa mengunjungi sekaligus beberapa negara dari situ baik
melalui darat maupun udara dengan harga bersahabat. Mo ke Thailand deket, ke
Malaysia apalagi, ke Vietnam, Laos…Taipei hayo di jabanin, atau mau ke Aussie
juga bisa karena ada flight langsung kan dari Changi ke Perth dan region lain
di Australia.
Tingkat pendapatan pekerja di Singapore juga udah setingkat dengan apa
yang di dapat oleh para pegawai di negara maju. Sebutlah gaji guru TK bisa lah
dapet sekitar 4000an Sing Dollar..mayan banget kan menurut kita…eiiits tapi
inget living costnya bisa sekitaran 3500an lho…jadi palingan dia cuma punya
sisa 500an…mau nabung? Kayaknya jarang ada bisa yang nabung deh dengan
pendapatan segitu. Kalo Saya bandingin ama di Bali ini sama aja terutama di
Kuta-Seminyak-Legian-Petitenget…untuk yang kelas-kelas manager ke bawah kalo kurang beruntung emang cuma
dapet 4 juta perak…punya anak dua, istri gak kerja masih doyan belanja, arisan
dan kluyuran sebulan sekali needs beauty treatment ala ala, yah sama juga gak
bisa nabung. Living cost di Indonesia emang jauh lebih kecil…tapi standard gaji
juga bukan kepalang rendahnya…jadi masih teramat bikin sesak dada untuk sekedar
membeli sesuatu...dengan demikian.. biar gimana juga masih lebih besar
kesempatan penduduk Singapura untuk merasakan hal-hal lebih baik dari kita.
Kapan kita dan saudara-saudara kita disini bisa hidup tanpa rasa
kuatir tentang masa depan?
0 komentar:
Posting Komentar