Rabu, 09 September 2015

GAYA 20'S CIKAL BAKAL SEMUA FASHION STYLE

Edit Posted by with No comments



Fashion style pada era tahun 1920 dianggap sebagai stumble stone atau batu loncatan dari segala mode yang di kemudian hari berkembang massif menjadi gaya 40’s, 50’s, 60’s, 70’s, 80’s dan 90’s. Kalau kita lihat dari alur pola pada kebanyakan fashion dengan gaya vintage 20’s terlihat garis pattern yang seolah-olah mengandung unsur keseganan. Maksud saya di sini mungkin dikarenakan ini adalah masa transisi dari era sebelumnya yang kebanyakan pakaiannya cenderung membungkus tubuh pemakainya secara total seperti konsisten menggunakan dress panjang klasik dengan long sleeve yang jelas memiliki aksen agak kaku, mengenakan temali pengikat di bagian punggung demi membentuk garis pinggang. Sungguh merupakan upaya melelahkan untuk sekedar menjadi menarik dan tentu tidak dijamin nyaman saat mengenakannya.

 Tentunya segala kemoderenan yang diharapkan terjadi pada fashion era 20an ini tidak serta merta dapat dengan begitu saja meneriakkan semangat itu. Mungkin karena masih menaruh rasa segan dan hormat berlebihan pada semua restriction atau batasan yang biasanya dipatuhi di masa-masa tahun 1910 dan 1800an membuat tampilan drop waist dress merupakan puncak dari pencapaian gaya fashion era 20 an demikian juga dimulainya penggunaan rok pendek dan celana panjang. Sebagai tambahan kita juga tidak boleh melupakan kontribusi Choco Chanel yang membawa ‘flapper silhouettes’ kedalam perkembangan fashion pada tahun itu. Era 20’an ini pastinya era yang menginginkan adanya pakaian yang lebih comfortable dikenakan dibanding dengan fashion pada era sebelum ini.




Tahun 1920an tidak saja diketahui menjadi awal dari segala perkembangan mode di seluruh dunia. Di samping itu di tahun-tahun itu pula terjadi geliat pertumbuhan di bidang kosmetik yakni para wanita di era ini tidak lagi malu-malu untuk membubuhkan kosmetik seperti bedak di muka umum. Sebelumnya wanita selalu berdandan di kamar rahasia yang kerap di sebut powder room. Disaat ini pula para wanita mulai memakai Cloche Hat yaitu topi dari bahan yang lentur untuk menutupi dahi dan rambut yang pendek. Namanya juga tahun-tahun transisi jadi segalanya harus melalui tahap-tahap hingga di rasa cocok secara psikologis bagi para wanita di jaman itu. Pada tahun sebelumnya kebanyakan wanita memiliki long hair dan di tahun 20’an dimulailah potongan rambut pendek Bob. Karena mungkin masih malu-malu menunjukan kepalanya yang kini berambut pendek, maka keberadaan Cloche Hat sangatlah di butuhkan untuk menjembatani rasa segan tersebut. Pada jaman ini juga penampakan dahi yang terbuka dianggap tidak modis, untung ada cloche hat ya….

Selain bidang kecantikan, bidang lain yang secara simultan ikut berkembang diantaranya seperti bidang arsitektural, music terutama jazz, penggunaan telepon, pertumbuhan produksi mobil, mulainya rumah-rumah produksi memproduksi film-film, bergeraknya industri hiburan yang melahirkan selebriti-selebriti senior terkenal. Lalu diberikannya kesempatan pada wanita untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan presiden di Amerika Serikat untuk pertama kalinya, mendorong semangat berkarya yang kemudian terpatri pada fashion style di tahun-tahun berikutnya.

Sayangnya terjadi depresi besar di seluruh dunia pada 1929 akibat meletusnya perang dunia pertama, hal ini membuat akselerasi dari perkembangan fashion dan lifestyle menjadi terhambat. Itu makanya kita tidak mendengar ada spesialisasi mode fashion era 30an yang menjadi panutan di kemudian hari, karena memang bisa di bilang tidak ada sesuatu yang spesifik dilahirkan pada era ini atas nama fashion.

Baru kemudian kita mendengar ada style 40’s sebagai pembuktian bahwa perkembangan fashion bergerak horizontal dan menyebarkan gaungnya ke seluruh penjuru dunia.

Kita akan segera membahas fashion 40’s ya friends…I promise J



0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...