Fashion style pada era tahun 1920
dianggap sebagai stumble stone atau batu loncatan dari segala mode yang di
kemudian hari berkembang massif menjadi gaya 40’s, 50’s, 60’s, 70’s, 80’s dan
90’s. Kalau kita lihat dari alur pola pada kebanyakan fashion dengan gaya vintage
20’s terlihat garis pattern yang seolah-olah mengandung unsur keseganan. Maksud
saya di sini mungkin dikarenakan ini adalah masa transisi dari era sebelumnya
yang kebanyakan pakaiannya cenderung membungkus tubuh pemakainya secara total
seperti konsisten menggunakan dress panjang klasik dengan long sleeve yang
jelas memiliki aksen agak kaku, mengenakan temali pengikat di bagian punggung
demi membentuk garis pinggang. Sungguh merupakan upaya melelahkan untuk sekedar
menjadi menarik dan tentu tidak dijamin nyaman saat mengenakannya.
Tentunya segala kemoderenan yang diharapkan
terjadi pada fashion era 20an ini tidak serta merta dapat dengan begitu saja
meneriakkan semangat itu. Mungkin karena masih menaruh rasa segan dan hormat
berlebihan pada semua restriction atau batasan yang biasanya dipatuhi di
masa-masa tahun 1910 dan 1800an membuat tampilan drop waist dress merupakan
puncak dari pencapaian gaya fashion era 20 an demikian juga dimulainya
penggunaan rok pendek dan celana panjang. Sebagai tambahan kita juga tidak
boleh melupakan kontribusi Choco Chanel yang membawa ‘flapper silhouettes’
kedalam perkembangan fashion pada tahun itu. Era 20’an ini pastinya era yang
menginginkan adanya pakaian yang lebih comfortable dikenakan dibanding dengan
fashion pada era sebelum ini.
Tahun 1920an tidak saja diketahui
menjadi awal dari segala perkembangan mode di seluruh dunia. Di samping itu di
tahun-tahun itu pula terjadi geliat pertumbuhan di bidang kosmetik yakni para
wanita di era ini tidak lagi malu-malu untuk membubuhkan kosmetik seperti bedak
di muka umum. Sebelumnya wanita selalu berdandan di kamar rahasia yang kerap di
sebut powder room. Disaat ini pula para wanita mulai memakai Cloche Hat yaitu
topi dari bahan yang lentur untuk menutupi dahi dan rambut yang pendek. Namanya
juga tahun-tahun transisi jadi segalanya harus melalui tahap-tahap hingga di
rasa cocok secara psikologis bagi para wanita di jaman itu. Pada tahun
sebelumnya kebanyakan wanita memiliki long hair dan di tahun 20’an dimulailah
potongan rambut pendek Bob. Karena mungkin masih malu-malu menunjukan kepalanya
yang kini berambut pendek, maka keberadaan Cloche Hat sangatlah di butuhkan
untuk menjembatani rasa segan tersebut. Pada jaman ini juga penampakan dahi
yang terbuka dianggap tidak modis, untung ada cloche hat ya….
Selain bidang kecantikan, bidang
lain yang secara simultan ikut berkembang diantaranya seperti bidang arsitektural,
music terutama jazz, penggunaan telepon, pertumbuhan produksi mobil, mulainya
rumah-rumah produksi memproduksi film-film, bergeraknya industri hiburan yang
melahirkan selebriti-selebriti senior terkenal. Lalu diberikannya kesempatan
pada wanita untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan presiden di Amerika
Serikat untuk pertama kalinya, mendorong semangat berkarya yang kemudian
terpatri pada fashion style di tahun-tahun berikutnya.
Sayangnya terjadi depresi besar
di seluruh dunia pada 1929 akibat meletusnya perang dunia pertama, hal ini membuat
akselerasi dari perkembangan fashion dan lifestyle menjadi terhambat. Itu
makanya kita tidak mendengar ada spesialisasi mode fashion era 30an yang
menjadi panutan di kemudian hari, karena memang bisa di bilang tidak ada
sesuatu yang spesifik dilahirkan pada era ini atas nama fashion.
Baru kemudian kita mendengar ada style 40’s sebagai pembuktian bahwa perkembangan fashion bergerak horizontal dan menyebarkan gaungnya ke seluruh penjuru dunia.
Kita akan segera membahas fashion
40’s ya friends…I promise J
0 komentar:
Posting Komentar