Senin, 14 November 2016

MEREKA BILANG SAYA TAK BERBAKAT MEMASAK

Edit Posted by with No comments
Waktu saya kecil hingga remaja bahkan sampai saat memasuki usia early 20's  Mama ataupun Oma selalu mengusir saya jika berada di area dapur sendirian.

Mau tahu kenapa?

1. Mereka takut saya ketiban air panas atau kecipratan minyak panas, nanti tangannya terluka...karena yang ini pernah kejadian waktu saya balita

2. Menurut keluarga, saya gak punya bakat masak whatsoever...jadi percuma aja masuk dapur,,,nyempit-nyempitin dapur

3. According to my Mom, saya ini orangnya agak slordegh...berantakan terutama pas abis masak....so she was better kick me out of the kichen area LOL

Maka ketika saya memasuki mahligai pernikahan, alhasil, saya menjadi pengantin baru-tanpa-ide-harus-memasak-apa-untuk waktu apa. Jadinya selalu kebalik-balik yang harusnya untuk breakfast malah saya sajikan di waktu supper, selalu salah peletakan time framing. Payah deh kalo inget-inget awal-awal nikah.

Setelah pernikahan berjalan dan memiliki momongan ternyata perkara finansial memang harus di anggarkan sedemikian rupa karena kalo tidak ya bisa-bisa almost of it lari ke budget eating out terus dan memang makan di luar itu pas di akumulasikan ternyata tidaklah murah.

Ya udah.

Terpaksa saya belajar dari segala jurusan, dari tetangga, dari mama dari opa, mertua, tetangganya tetangga mertua...walah semua sumber deh di eksplore. 

Capek? jelas, Enak? belum tentu guys...

Terkadang gara-gara mengikuti advise-nya si anu Rawon yang saya masak malah berasa kayak kuah kolak ( jauh amat ya?)

Terus saya belajar dari mana dong?

Tenang....tentunya saya menimba ilmu memasak dari para senior food blogger dan berikut ini adalah short list para jagoan memasak versi saya:

1.Ricke Indriani

Buat saya Mbak Ricke (JUST MY ORDINARY KITCHEN) ini adalah salah satu pahlawan tanpa tanda jasa di bidang perkulineran, bagaimana tidak dia dengan sangat rinci menerangkan bagaimana bahan ini menjadi itu VAVABOOM!, Though I never meet her in person but I can see that she is a very humble dedicated person to her love field. Beliau menjelaskan segala sesuatunya sejelas kristal.
Menurut saya dia juga bukan sedang trial n error saja, tetapi memang sudah jago di bidangnya. Meskipun sering kali menggunakan resep milik orang lain tetapi Mbak Ricke lihai mengoprek-oprek resep tersebut menjadi hidangan special versi dirinya. Handsdown to you Mbak!

2. Rahmah Setyawati

Ibu yang satu ini juga jagoan masak yang layak kita teladani. Masakannya kebanyakan berkelas fine dining dan taste-nya setelah kita rasakan benar-benar uplevel...seperti kita sedang menikmati makanan para sosialita highend. Gak percaya? Coba deh kunjungi blog Kedaiku Istanaku milik beliau dan buktikan bahwa cuitan saya ini bukan hanya hoax

3. Rina Audie

Mbak Rina Audie dari Dapur Manis, I reckoned that she is a food artist. Kenapa saya bilang dia seniman makanan? Karena dia bisa menghadirkan resep masakan sederhana dan bersahaja buatan beliau sendiri dengan material yang tak terpikirkan sebelumnya oleh kita. Saya pernah terkaget-kaget ketika menemukan resep bakwan nasi-nya Dapur Manis. Kok ya kepikiran ya membuat bakwan dari nasi.. Hebat!  Kalau mau ngehack food recipe for your own good...belajarlah dari blog ini dan ciptakan makanan yang gak kepikiran akan jadi makanan versi kamu.

Sebenarnya ada beberapa blogger kuliner lainnya yang menjadi panutan buat saya, tetapi 3 blogger yang telah saya sebutkan diatas adalah Top Level Indonesian Food Blogger versi saya.

Selamat belajar dari mereka juga....

KENAPA DONALD TRUMP DAN BUKAN HILLARY?

Edit Posted by with No comments

Sampe sekarang kok ya saya belum rela juga kalo posisi presiden USA di jabat oleh Donald Trump...kayaknya gimana gitu ya...dari tingkah lakunya kurang appropriate menurut saya.

But who am I to judge?

Warga Amerika bukan....kenapa harus gak setuju...kita-kita ini memang better shut down aja kali ya mengenai issue ini...takut salah-salah bicara bisa jadi bumerang buat diri sendiri terlebih telah validnya UU ITE..hfff

Ataukah karena saya ini perempuan maka saya lebih condong untuk mendukung kaum saya sendiri...meskipun berbeda suku-ras-bahasa tetapi membayangkan Hillary Clinton menduduki kursi empuk kepresidenan Amerika Serikat toh ternyata cukup membuat saya bahagia bukan kepalang. 

Sayang seribukali sayang.

Realita berkata lain.

Donald Trump yang kejatuhan rezeki durian runtuh.

Kok bisa ya?

Saya cukup yakin kalau Hillary yang bakal terpilih dan cukup shock juga ketika ternyata tidak.

Saban hari saya selalu rajin mengikuti dan memantau update berita kampanye kedua nominee tersebut dan diatas kertas Hillary tampaknya telah menyelesaikan pertarungan dengan selalu memimpin skor elektoral.

Satu hal pelajaran yang saya tuai dari peristiwa ini adalah bahwa "YANG KELIHATAN DIDEPAN MATA SEBENARNYA BUKAN SEPERTI YANG TERLIHAT", apa yang tersaji didepan mata itu kebanyakan semu bukan sejati. 

Like people who is always talking behind your back.
Like a bestie who actually not our real bestie.

Seperti orang yang terlihat mendukung kita tetapi sebaliknya tidak.

Menyakitkan banget. Sungguh!

Mudah-mudahan bukan ini yang terjadi pada Hillary Clinton.

Mudah-mudahan para voters Donald Trump memilih dia karena merasa yakin bahwa DT bisa membawa mereka secara mulus to the next great level... I wish.

Tapi saya tetap sedih karena Hillary tidak berhasil mewakili kaum perempuan menjadi seorang Presiden wanita pertama di negara adidaya.

Tapi didalam hati saya Hillary keburu saya anggap sebagai presiden USA dan tenyata susah untuk mengakui bahwa sebenarnya dia bukan.

Hiks.






Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...