Hai semua!
Kangen nih….gimana tahun
baruannya? Pasti super fine ya…
Oh iya, pas tahun baruan
kemaren, teteup…saya sempet-sempetin masak Lapis Surabaya.
Yoi…karena saya paling
suka dengan segala sesuatu yang praktis, simple, anti ribet namun tetap
menghormati bahan-bahan makanan dengan cara mengolahnya dengan baik dan tidak
terburu-buru.
Kekurangan dari Lapis
Surabaya ini adalah kurang lembut dibanding dengan yang otentik ( yang
menggunakan puluhan biji telur)…ya jelas aja…mengingat telur yang di pakai kan
Cuma 6 ya sodara-sodara. Tapi…the good news is..meski tak selembut asli-nya,
tekstur dari kue ini sudah masuk kedalam kategori kue yang lembut dan yummy di
lidah. Supaya percaya silahkan mencobanya ya.
Sampai hari ini keluarga
saya mesti deh me-request kue ini tiap ada acara apa gitu, kayak gathering buat
arisan dan lain-lain. Kue ini juga manteeep buanget sebagai base cake untuk
tart, kokoh, tidak rapuh tapi tetap lembut.
Alright! Here is the
recipe for you to try:
Bahan-bahan:
8 sdm tepung terigu
protein rendah (saya pakai kunci biru)
3 sdm tepung maizena
1 sdm emulsifier (saya
pakai SP)
5 sdm selai strawberry
12 sdm gula pasir
1 sdt baking powder (cek
apakah masih bagus)
6 telur utuh
150 gr margarine/butter
(lelehkan dan dinginkan suhu ruang)
1 sdm susu bubuk (saya
pakai Dancow)
1 sdm pewarna coklat
Cara membuatnya:
Lelehkan mentega, usahakan
warnanya tetap keruh tidak bening, sisihkan
Di wadah bersih, kocok
telur, emulsifier dan gula sampai kaku dan berubah warna menjadi keputihan dan
tidak lagi kuning. Kocok dengan speed tinggi maksimal 10 menit. Lebih dari itu
adonan akan overmix dan ujung-ujungnya cake akan menjadi bantat. So, untuk di
bagian ini, kita harus benar-benar memperhatikan adonan. Kalau tampak
gelembung-gelembung udara bermunculan itu pertanda bagus buat kelanjutan cake
kita, artinya kemungkinan cake tidak bantat sudah dapat dipastikan.
Gelembung udara yang muncul, pertanda cake nanti akan mengembang |
Masukkan tepung
sesendok-sesendok sambil di ayak, saya memasukkannya bergantian, terigu dulu
lalu maizena. Setelah tepung masuk semua baru saya tambahkan baking powder ke
dalamnya.
Aduk dengan spatula dengan
arah melawan arah jarum jam berputar, jadi dari kiri kebawah lalu naik ke atas,
begitu berulang 2-3 kali. Ingat ya guys…air bubble-nya jangan sampe pecah.
Sekarang kita mixer lagi
dengan arah yang seperti saya sebutkan sebelumnya. Kali ini gak usah lama-lama
nge-mixer, cukup sekitar 3 menitan saja dan itupun dengan menggunakan speed
paling rendah.
Bagi 3 adonan, putih-coklat-putih.
Tuang di loyang yang telah
dialasi kertas roti dan pinggir serta kertas roti bagian atasnya di olesi
margarine. (saya pakai loyang ukuran 18x18x2)
Adonan siap di panggang, lihat gelembung-gelembungnya masih bertahan |
Adonan ini menghasilkan 3 loyang dengan ukuran tersebut diatas.
Bake dengan api besar
selama 20 menit.
Jangan kelamaan memanggang
karena ini akan merubah tekstur yang tadinya lembut menjadi keras.
Tes kue dengan tusuk gigi,
kalau tak ada yang menempel disitu berarti ini waktunya mengangkatnya keluar
dari oven.
Diamkan 3 menitan.
Balik loyang dengan serbet
dan lepaskan kertas rotinya secara perlahan.
Tumpuk ke 3 cake, atur warna berselang seling.
Belah dua semua cake dari
atas ke bawah, di tengah-tengah.
Olesi cake dengan selai,
sebelumnya tusuk-tusuk permukaan cake supaya selai menempel rapat dan cake
nantinya menempel satu sama lain dengan sempurna.
Setelah selesai di olesi
selai dan cake sudah dalam keadaan tertumpuk, saatnya memasukkannya ke lemari
pendingin supaya set.
Diamkan sekitar minimal 1
jam.
Siap di sajikan.
Happy trial!
Untuk 6 orang
0 komentar:
Posting Komentar