Ketika saya bekerja di
sebuah wedding catering beberapa tahun yang lalu, saya sering menemukan fakta
di lapangan bahwa hampir 85% para couple memilih sup jenis ini sebagai
appetizer atau hidangan pembuka dan perangsang citarasa (palate). Padahal masih
banyak pilihan sup lainnya, sebut saja misalnya Italian minestrone soup, aneka
clear soup lain, tom yam gung, avocado cream soup dan masih bejibun option soup
lainnya. Herannya Sup Krim Labu Kuning ini selalu jadi pilihan final. Saya
sendiri definitely have no idea kenapa mereka bersikukuh memilih itu.
Usut punya usut melalui
pengamatan dan investigasi pribadi (he..he…kayak private detective aja ya..)
yang menjadi daya tarik utama adalah warnanya yang shocking orange menurut para
pengantin yang saya mintai pendapatnya. Warna oranye ternyata adalah salah satu
warna yang membangkitkan semangat satu level di bawah warna merah menyala.
Pantesan aja! Mungkin dengan dikagetkan dengan warna jingga terang itu diawal
acara maka para undangan akan semakin curious dan antusias menantikan kejutan
hidangan-hidangan apa selanjutnya yang akan wara-wiri di perhelatan itu.
Alasan kedua ternyata
tidak lain karena labu kuning itu sendiri memiliki rasa manis bawaan buah dan
aroma yang spesifik. Meski tone warnanya agak mirip-mirip ubi merah tetapi
flavornya completely opposite.
Di kuliner western sendiri
labu kuning berhasil masuk dalam kategori fine dining dish alias masakan
berkelas jika diolah diatas standar penganan biasa. Gak ngerti kenapa tapi
tebakan saya apa karena disana harganya mahal atau ada alasan lain. Mungkin
jarang tersedia kali ya…mungkin cuma ada pas deket-deket haloween aja. No clue
deh….mungkin kalo niat one day saya akan cari tahu kenapa si labu ini bisa join
dengan grup makanan mewah.
Sebagai penganut frugality
jenis moderate (ini version saya yang classify sendiri dari pada pusing di
kategorikan sebagai frugal sejati yang pelitnya ampun-ampunan karena saya bukan
yg jenis itu) saya selalu berusaha sebisa mungkin jika situasi dan waktu
mengijinkan untuk menghadirkan makanan-makanan terbaik di atas meja makan
keluarga dengan menggunakan bahan-bahan makanan yang sehat namun dengan
pengeluaran seminimal mungkin.
Banyak juga sih teman dan
handai taulan yang susah untuk percaya apakah hal tersebut bisa di bawa keluar
dari dunia khayal ke dalam kehidupan nyata. Mungkin ada yang hanya bisa sebatas
bermimpi menikmati hidangan ala hotel berbintang lima, mencicipi kulinari khas
kalangan atas atau para crème de la crème..he..he..he…let me tell you
something! Yes…you can… good fellas!
Kenapa bisa?
Ya karena:
1. Kita
memasak sendiri masakan tersebut alias tidak perlu keluar uang untuk membeli di
resto mahal. Tidak bisa masak bukan alasan, saya juga tadinya ngerebus air aja
terkondensasi karena lupa ngangkat, yang penting adalah latihan, trial and
error will makes you becoming a perfect home cook little by little. Kalo gagal
sekali jangan malah mutung for the whole life, bikin lagi…gitu deh flownya.
Lama-lama kita aja heran sendiri kok kita bisa ya. Yes! That’s the magic!
2. Kita
memasak dengan porsi secukupnya sehingga tidak berlebih
3. Kita
membeli sayuran di pasar tradisional bukan di convenient store. Misalnya Labu
Kuning 200 gr saya hanya membeli di pasar dengan harga Rp. 2000,- saja
saudara-saudara!
4. Untuk
susu UHT…triknya, saya tidak membeli dalam kemasan karton besar tapi saya lebih
memilih susu UHT full cream plain yang biasa diperuntukkan buat anak-anak.
Konten vitaminnya malah lebih lengkap, kandungan gulanya Nol, harganya tidak
lebih dari 3000 perak saja, Isinya tepat sasaran yaitu 175 ml jadi semuanya pas
tidak ada pemborosan atau kelebihan material.
Faktanya
setahu saya semangkuk sup krim labu kuning di hotel bintang 5 kira-kira sekitar
125K ditambah lagi 15% tax and service….walah! Dengan memasak sendiri saya
mengeluarkan kocek hanya sekitar 8K saja untuk 6 pcs shooter glass. Come on!
Tunggu apa lagi…ayo masak sendiri!
Baiklah
teman-temanku yang baik…berikut inilah resepnya silahkan di catat:
BUTTERNUT SQUASH CREAM SOUP
[SUP
KRIM LABU KUNING)
Yield:
6 gelas shooter
Bahan-Bahan:
200
gram labu kuning, potong dadu
175
ml susu UHT (saya pakai Ultra Mimi full cream plain 175ml)
250
ml kaldu sapi (bisa pakai 1 sachet Masako/Royco + 250 ml air)
1
siung bawang putih, diparut
2
siung bawang merah, diiris
1
tomat merah, diiris
1
batang daun bawang, diiris
1
batang seledri, diiris
1
sdm air jeruk nipis
1
sdm margarine untuk menumis
Garam
secukupnya
Lada
secukupnya
Pala
secukupnya
Cara
membuatnya:
Panaskan
Teflon, tumis bawang merah, bawang putih parut, daun bawang hingga harum dan
layu
Masukkan
potongan labu kuning, aduk merata
Masukkan
air kaldu dan irisan tomat, aduk dan diamkan hingga labu melunak dan mendidih
Masukkan
susu UHT, garam, lada, pala, aduk-aduk hingga mendidih sekali
Lagi.
Angkat. Pindahkan ke blender.
Blender
hingga lembut, masukkan irisan seledri dan air jeruk nipis.
Blender
lagi selama 2 menit.
Tata
di mangkok atau gelas shooter, garnish dengan irisan seledri.
Siap
di santap hangat-hangat.
0 komentar:
Posting Komentar